Amankah Viagra guna Mengatasi Disfungsi Ereksi?


Viagra sudah menjadi penyelesaian utama untuk pria yang menderita disfungsi ereksi. Dengan teknik kerja menambah aliran darah mengarah ke penis dan membuatnya dapat berereksi. Dalam menanggulangi disfungsi ereksi, viagra sebetulnya bukan sebagai zat perangsang dan tidak menambah nafsu seksual, tetapi melulu bekerja bila adanya stimulasi seksual atau rangsangan erotik. Biasanya Viagra mulai bekerja satu jam sesudah dikonsumsi dan ereksi bakal terjadi sebagai respon dari stimulasi seksual tersebut.

Disfungsi Ereksi (DE) adalahmasalah yang signifikan dan umum di bidang medis, dan merupakan situasi yang tidak bersangkutan dengan proses penuaan seseorang. Pria ingin menggunakan viagra atau pil biru ini sebab kinerja seksual dirasakan sebagai prioritas utama untuk mereka.

Viagra bekerja selektif terhadap Phosphodiesterase tipe 5 (PDE5) dikomparasikan dengan PDE yang lain. Dengan demikian efek utmanya ialah terhadap korpus kavernosus di penis, tetapi dikarenakan PDE5 pun ada di pembuluh darah maka pengaruh obat ini terhadap pembuluh darah pun tidak dapat diabaikan. Dosis yang dianjurkan seringkali 25-100 mg dengan takaran maksimal 100 mg. Sehingga mengonsumsi Viagra secara berlebihan dari yang diresepkan bisa berpotensi mengakibatkan resiko kesehatan yang fatal.

Amankah Viagra guna Mengatasi Disfungsi Ereksi?


Sedangkan mengonsumsi Viagra secara berlebihan dapat mengakibatkan priapisme yang adalahereksi terus-menerus dan menyakitkan yang sering dilangsungkan berjam-jam lamanya. Padahal normalnya ereksi saat mengonsumsi Viagra ialah 4 jam. Dan andai ereksi berkepanjangan seperti tersebut tentu dapat mengakibatkan jaringan penis bobrok secara permanen dan akan susah mengeras di lantas hari.

Di samping itu, jual viagra pun dapat menurunkan desakan darah sehingga dapat menyebabkan masalah jantung, laksana detak jantung yang tidak tertata dan lebih buruk lagi ialah menyebabkan serangan jantung. Viagra memang menemukan begitu tidak sedikit popularitas di kalangan lelaki penderita disfungsi ereksi, dan pun mereka yang bahkan tidak memerlukan obat sama sekali. Insiden overdosis viagra lebih tidak jarang terjadi pada orang yang mengonsumsi pil ini secara berlebihan.

Disfungsi ereksi ialah ketidakmampuan dalam menjangkau dan menjaga ereksi yang optimal dalam mengerjakan hubungan seksual. Terkait urusan ini, Spesialis andrologi, dr. Heru H. Oentoeng, M. Repro, Sp.And, FIAS, FECSM, mengungkapkan, bantuan kesatu ketika seorang suami merasakan gangguan ereksi atau disfungsi ereksi, merupakan perbaikan gaya hidup. "Pengobatan kesatu, membetulkan gaya hidup, kebugaran jasmani sebagai modal dasar," ujar Oentoeng sebagaimana dikutip Antara. Berbagai hal dapat mengakibatkan disfungsi ereksi, di antaranya kelainan psikologis, kelainan organik contohnya masalah hormon dan obat-obatan tertentu.

Peneliti dari University of Athens di Yunani, Dr. Christina Chrysohoou mengaku untuk menanggulangi disfungsi ereksi, sejumlah sendok minyak zaitun lebih ampuh ketimbang viagra atau obat-obatan lainnya. Konsumsi minyak zaitun dan memasukkannya dalam diet dapat menjaga keterampilan pria di ranjang tetap tinggi. Sebagaimana ia sampaikan kepada Independent, guna sampai pada benang merah ini, sebanyak 660 orang lelaki terlibat menjadi partisipan. "Viagra tidak membetulkan dalam jangka panjang, ia melulu memberi efek jangka pendek," kata Christina.

Minyak zaitun secara mengharukan dapat menolong meningkatkan kadar testosteron, yang sekaligus meminimalisir risiko disfungsi ereksi atau ketidakmampuan guna mendapatkan dan menjaga ereksi yang lumayan untuk hubungan seksual. Minyak zaitun dapat membantu melebarkan arteri yang dominan  bagus guna aliran darah dan pada gilirannya meningkatkan faedah seksual.