Hubungan intim dalam hubungan suami istri menjadi di antara hal yang menciptakan hubungan lokasi tinggal tangga tidak jarang kali hangat dan harmonis. Namun, untuk membina kualitas hubungan intim yang sehat nyatanya tidak sedikit berbagai macam gangguan kesehatan yang usahakan dihindari, salah satunya ialah disfungsi ereksi.
Disfungsi ereksi ialah salah satu gangguan seksual pada pria, dimana lelaki tidak bisa ereksi atau tidak dapat menjaga ereksi, meskipun ada rangsangan seksual. Kondisi ini tidak bisa disepelekan, ada sekian banyak komplikasi yang dapat diakibatkan oleh situasi disfungsi ereksi.
Dilansir dari Healthline, disfungsi ereksi pada lelaki sebabkan gangguan keharmonisan dalam lokasi tinggal tangga, tidak nyaman dengan kehidupan seksual, dan menghambat proses mempunyai keturunan. Lalu, apakah disfungsi ereksi memengaruhi kesuburan pria?
Masalah disfungsi ereksi rentan dirasakan oleh lelaki yang telah menginjak usia lanjut. Pria yang mempunyai usia 60 sampai 69 tahun berisiko 44 persen, sedangkan lelaki yang menginjak usia 70 tahun ke atas mempunyai risiko lebih tinggi mengalami situasi disfungsi ereksi.
Tidak melulu hubungan dengan pasangan yang bermasalah sebab disfungsi ereksi, situasi ini bisa sebabkan gangguan kesehatan mental, laksana depresi dan stres. Umumnya, fenomena yang hadir secara bertahap. Pria dengan situasi disfungsi ereksi akan kendala ereksi dan penurunan gairah seksual. Tidak terdapat salahnya guna bertanya langsung pada dokter di lokasi tinggal sakit terdekat ketika anda mengalami situasi ini. Kini kamu dapat membuat janji dengan dokter di lokasi tinggal sakit opsi melalui software Halodoc.
Ada pengecekan yang dapat dilaksanakan untuk meyakinkan situasi ini, melewati pemeriksaan penis dan testis. Tidak melulu itu, pengidap disfungsi ereksi pun melakukan pengecekan seperti tes darah, tes urine, dan pun USG doppler penis. Jangan ragu untuk kerjakan pemeriksaan kesehatan di lokasi tinggal sakit terdekat supaya kondisi ini dapat ditanggulangi dengan baik.
Tidak terdapat salahnya menangkal disfungsi ereksi dengan menghindari kelaziman merokok, mengonsumsi alkohol, mengonsumsi makanan yang bernutrisi dengan seimbang, dan teratur berolahraga.
Pria yang mempunyai gangguan kesehatan disfungsi ereksi merasakan penurunan hormon testosteron. Hormon testosteron ialah hormon yang ada pada lelaki dan memiliki faedah untuk merangsang hasrat seksual pada pria. Penurunan hormon testosteron ini yang sebabkan gangguan kesuburan pada pria.
Berdasarkan keterangan dari dokter spesialis urologi, dr. Ponco Birowo, lelaki yang jarang merasakan ereksi, kadar hormon testosteronnya bakal lebih rendah dikomparasikan pria yang alami ereksi secara tertata dan normal.
Mengatasi disfungsi ereksi pada setiap lelaki nyatanya berbeda. Dilansir dari WebMD, ada sejumlah cara yang dilaksanakan untuk menanggulangi disfungsi ereksi, seperti mengerjakan gaya hidup sehat, menjaga situasi berat badan, hindari kelaziman merokok, dan hentikan kelaziman mengonsumsi alkohol.
Jika disfungsi ereksi diakibatkan oleh penyembuhan penyakit lain, tidak terdapat salahnya guna diskusikan dengan dokter mengenai takaran pengobatan yang dilakukan. Pengidap disfungsi ereksi terkadang merasakan gangguan mental, tidak terdapat salahnya kerjakan pengobatan dari segi psikologis pada psikolog. Jika anda memiliki situasi stres atau depresi, usahakan atasi situasi ini, sebab stres atau depresi menambah risiko disfungsi ereksi.
Disfungsi ereksi ialah salah satu gangguan seksual pada pria, dimana lelaki tidak bisa ereksi atau tidak dapat menjaga ereksi, meskipun ada rangsangan seksual. Kondisi ini tidak bisa disepelekan, ada sekian banyak komplikasi yang dapat diakibatkan oleh situasi disfungsi ereksi.
Dilansir dari Healthline, disfungsi ereksi pada lelaki sebabkan gangguan keharmonisan dalam lokasi tinggal tangga, tidak nyaman dengan kehidupan seksual, dan menghambat proses mempunyai keturunan. Lalu, apakah disfungsi ereksi memengaruhi kesuburan pria?
Cegah Disfungsi Ereksi
Masalah disfungsi ereksi rentan dirasakan oleh lelaki yang telah menginjak usia lanjut. Pria yang mempunyai usia 60 sampai 69 tahun berisiko 44 persen, sedangkan lelaki yang menginjak usia 70 tahun ke atas mempunyai risiko lebih tinggi mengalami situasi disfungsi ereksi.
Tidak melulu hubungan dengan pasangan yang bermasalah sebab disfungsi ereksi, situasi ini bisa sebabkan gangguan kesehatan mental, laksana depresi dan stres. Umumnya, fenomena yang hadir secara bertahap. Pria dengan situasi disfungsi ereksi akan kendala ereksi dan penurunan gairah seksual. Tidak terdapat salahnya guna bertanya langsung pada dokter di lokasi tinggal sakit terdekat ketika anda mengalami situasi ini. Kini kamu dapat membuat janji dengan dokter di lokasi tinggal sakit opsi melalui software Halodoc.
Ada pengecekan yang dapat dilaksanakan untuk meyakinkan situasi ini, melewati pemeriksaan penis dan testis. Tidak melulu itu, pengidap disfungsi ereksi pun melakukan pengecekan seperti tes darah, tes urine, dan pun USG doppler penis. Jangan ragu untuk kerjakan pemeriksaan kesehatan di lokasi tinggal sakit terdekat supaya kondisi ini dapat ditanggulangi dengan baik.
Tidak terdapat salahnya menangkal disfungsi ereksi dengan menghindari kelaziman merokok, mengonsumsi alkohol, mengonsumsi makanan yang bernutrisi dengan seimbang, dan teratur berolahraga.
Benarkah Disfungsi Ereksi Sebabkan Gangguan Kesuburan Pria?
Pria yang mempunyai gangguan kesehatan disfungsi ereksi merasakan penurunan hormon testosteron. Hormon testosteron ialah hormon yang ada pada lelaki dan memiliki faedah untuk merangsang hasrat seksual pada pria. Penurunan hormon testosteron ini yang sebabkan gangguan kesuburan pada pria.
Berdasarkan keterangan dari dokter spesialis urologi, dr. Ponco Birowo, lelaki yang jarang merasakan ereksi, kadar hormon testosteronnya bakal lebih rendah dikomparasikan pria yang alami ereksi secara tertata dan normal.
Mengatasi disfungsi ereksi pada setiap lelaki nyatanya berbeda. Dilansir dari WebMD, ada sejumlah cara yang dilaksanakan untuk menanggulangi disfungsi ereksi, seperti mengerjakan gaya hidup sehat, menjaga situasi berat badan, hindari kelaziman merokok, dan hentikan kelaziman mengonsumsi alkohol.
Jika disfungsi ereksi diakibatkan oleh penyembuhan penyakit lain, tidak terdapat salahnya guna diskusikan dengan dokter mengenai takaran pengobatan yang dilakukan. Pengidap disfungsi ereksi terkadang merasakan gangguan mental, tidak terdapat salahnya kerjakan pengobatan dari segi psikologis pada psikolog. Jika anda memiliki situasi stres atau depresi, usahakan atasi situasi ini, sebab stres atau depresi menambah risiko disfungsi ereksi.